Catatan Pinggir Politik oleh : Riswan
Kepala Sekretariat DPW PAN Bengkulu
MUSWIL DPW PAN BENGKULU 21 Maret 2025 tinggal sebentar lagi! Ini bukan sekadar pemilihan ketua, tapi soal siapa yang bisa bikin PAN Bengkulu makin ngegas. Dan jawabannya? Ya jelas Helmi Hasan lagi!
Pengalaman Selevel “Koki Masterchef”. Helmi Hasan ini ibarat koki yang sudah tahu bumbu terbaik buat PAN Bengkulu. Dari Sekretaris, Ketua, sampai jadi Wali Kota dua periode, lalu Gubernur Bengkulu, pengalaman politiknya lengkap! Kalau PAN Bengkulu adalah restoran, Helmi ini chef-nya yang tahu mana menu yang paling laris di masyarakat. Masa mau ganti tukang masaknya?
PAN Bengkulu Naik Kelas di Tangan Helmi. Di bawah kepemimpinannya, kursi PAN di DPRD Bengkulu naik drastis. Bayangkan, dari kursi biasa jadi kursi empuk yang makin banyak. Kalau ini diibaratkan bisnis, PAN Bengkulu itu sudah naik level dari warung kopi jadi kafe Instagramable!
Punya Jurus “Politik Stand Up Comedy”. Siapa yang bisa menyaingi gaya bicara Helmi Hasan? Guyonannya khas, tapi isinya berbobot. Ini penting! Soalnya politik itu sudah cukup bikin pusing, masa mau dipimpin yang serius melulu? Harus ada yang bisa bikin rapat partai serasa acara talk show—serius, tapi tetap asyik!
PAN Bengkulu Butuh Kapten Kapal, Bukan Penumpang. Politik itu kayak kapal di lautan. Kadang ombaknya tinggi, kadang tenang. Nah, Helmi Hasan ini kaptennya yang sudah hafal jalur. Kalau yang nyetir kapalnya masih coba-coba, bisa-bisa PAN Bengkulu malah nyasar ke pulau tak berpenghuni!
Siap Gaspol, Bukan Cuma Gaya. Banyak yang bisa pidato berapi-api, tapi eksekusinya nol besar. Nah, Helmi Hasan ini beda. Programnya nyata, inovatif, dan jalan! Jadi kalau PAN mau terus ngebut di jalur kemenangan, butuh sopir yang sudah terbukti bisa nyalip lawan tanpa kena tilang.
Kalau mau PAN Bengkulu makin kencang, nggak cukup pakai bensin biasa, harus pakai turbo! Dan siapa yang punya bahan bakar turbo itu? Ya, Helmi Hasan! Jadi, Muswil 21 Maret nanti, kalau ada yang masih galau pilih siapa, ingat: Kalau sudah ada yang terbukti juara, ngapain coba-coba yang baru?